Ads (728x90)


SOAL JAWAB TENTANG MAMALIA

Perbedaan polip bertentakel dan polip yang tidak bertentakel pada obelia sp
-          Polip bertentakel (hydrant) berfungsi untuk mencari makanan/menangkap mangsa
-          Polip yang tidak bertentakel (gonangium) berfungsi untuk reproduksi, menghasilkan medusa
2.         Perbedaan antara fasciola hepatica dan schistosoma japonicum
Fasciola hepatica (cacing hati) bersifat hemafrodit, panjangnya antara 2-5 cm dan lebar 1 cm, bentuk seperti daun dan memiliki saluran pencernaan yg terdiri atas mulut di bagian ujung anterior dan memiliki alat hisap, bergigi kitin untuk melekatkan diri, uterus pendek berkelok, memiliki tonjolan konus pada anteriornya, memiliki batil isap mulut dan batil isap perut sedangkan schistosoma japonicum (cacing darah) merupakan anggota termatoda yg biasanya hidup dipembuluh darah balik atau vena pada manusia, hewan dll. Ukuran cacing jantan lebih kecil daripada ukuran cacing betina dan jenis cacing ini dapat menyebabkan penyakit schistosomosis.
3.         Jelaskan tentang Planaria sp
Merupakan salah satu contoh hewan avertebrata yang termasuk filum plathyhelmintes dari kelas tubellaria. Planaria termasuk  hewan bioindikator dikarenakan membutuhkan kondusifitas lingkungan hidup yang tercemar dengan polutan organic kaya oksigen, dan tidak bersifat asam. Adapun ciri-ciri dari planaria sp:
-          Bentuk tubuhnya pipih, bilateral simetris, dan bersegmen. Di bagian kepalanya terdapat bagian yg mirip telinga yang dipenuhi reseptor kimia.
-          Bergerak dengan silia yg terdapat pada epidermis tubuhnya
-          Mempunyai saluran pencernaan berupa mulut, faring, dan usus. Planaria tidak memiliki anus, sisa makanan yg tidak dapat dicerna akan dikeluarkan melalui mulut.
-          System eksresi menggunakan sel-sel api yang tersebar ditepi tubuhnya
-          Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual
-          Bersifad hermatrofid serta memiliki daya regenerasi yang tinggi, yaitu mampu menumbuhkan atau membentuk tubuhnya yang hilang. Jika kepala/ekornya dipotong, kepala/akar tersebut akan tumbuh lagi. Begitupun apabila dipotong dua bagian ujung kepala akan tumbuh ekornya sedangkan bagian ujung ekor akan tumbuh kepala baru lagi.
4.       Jelaskan fungsi dari beberapa alat indera pada ubur-ubur!
a.       Tentakel, berfungsi sebagai  alat keseimbangan dan mengontrol ritme gerak pada waktu berenang
b.      Oselus, berfungsi untuk membedakan gelap dan terang
c.       Celah alfaktorius, berfungsi sebagai indera pembau
5.       Jelaskan tipe ascon, sycon dan leucon !
a.       Ascon adalah tipe saluran air yang lubang – lubang ostiumnya berhubungan dengan saluran lurus langsung ke spongsol, contoh : leucosolenia sp.
b.      Sycon adalah tipe saluran air yang lubang ostiumnya dilubangan dengan saluran yang bercabang – cabang ke rongga – rongga yang berhubungan langsung ke spongsol, contoh : scypha sp.
c.       Leucon adalah tipe saluran air yang lubang – lubang ostiumnya berhubungan dengan saluran yang bercabang – cabang ke rongga – rongga yang tidak berhubungan langsung dengan spongsol, contoh : spongila sp.
6.       Tuliskan contoh – contoh spesies dari kelas turbellaria, trematoda dan cestoda dari fillum platyhelmintes !
a.       Kelas turbellaria à Alauria cauposita ; hidup dilaut, memiliki usus sederhana dan lurus, terdapat di atlantik utara. à Lymnos tylochus ; hidup dilaut dan banyak terdapat perairan kalimantan.
b.      Kelas trematoda à Fasciolopis buski ; trematoda yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, babi, dan anjing. à Clonorchis sinensis ; parasit pada hati manusia.
c.       Kelas cestoda à Echinococcus granulasus ; parasit pada usus ayam. à Coanotaena infun dibulum ; parasit pada usus anjing.
7.       Tuliskan fungsi dari ameboid, skleroblast, porosit, arkeosit, spikula dan koanosit !
a.       Ameboid : sel yang berfungsi mengangkut zat makanan dan zat sisa metabolisme.
b.      Skleroblast : sel yang berfungsi membentuk spikula.
c.       Porosit : untuk membuka dan menutup pori – pori.
d.      Arkeosit : untuk membentuk sel – sel reproduktif.
e.      Spikula : untuk membentuk tubuh.
f.        Koanosit : untuk mencerna makanan.
8.       Siklus hidup Aurelia aurita
 Aurelia aurita merupakan anggota filum Coelenterata, kelas Scyphozoa. Mempunyai bentuk seperti mangkuk dan dikenal sebagai Jelly Fish. Hidup di laut secara planktonik, melayang pada badan air. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal dan dapat digunakan sebagai sumber nutrisi. Pada masa hidupnya, bentuk tubuh medusa lebih dominan dibandingkan dengan bentuk polip. Bentuk polip hanya dijumpai pada waktu larva. Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel. Silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut scifistoma, kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan piring atau strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri menjadi medusa disebut efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa


9.       Siklus hidup Hydra sp
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas. Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip. Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.
10.   Siklus hudup Fasciola hepatica
Ketika melalui saluran empedu domba, telur masuk ke dalam usus, hingga akhirnya bersama feses domba, telur dapat ke luar kea lam bebas. Pada tempat yang sesuai, telur yang fertile (telah dibuahi) akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Di alam, mirasidium hanya dapat bertahan hidup sekitar 8 jam. Akan tetapi, jika mirasidium masuk ke tubuh Lymnae (siput) maka dalam waktu kurang lebih dua minggu larva ini berubah bentuk menjadi oval dan disebut sporosista.
        Sporosista tidak bersilia, kemudian tumbuh dan akhirnya pecah menghasilkan larva kedua yang disebut redia. Redia masuk ke jaringan siput. Di dalam tubuh siput , redia akan tumbuh dan berkembang menghasilkan larva ketiga yang disebut serkaria. Serkaria memilki bentuk seperti berudu dan dapat berenang bebas. Kemudia, serkaria meninggalkan tubuh siput dan membentuk sista. Serkaria akan menjadi metaserkaria jika menempel di rumput atau tumbuhan air.
        Bila metaserkaria ini termakan oleh hewan ( misalnya domba) , maka dalam saluran pencernaan , metaserkaria akan pecah dan menempel di duodenum. Metaserkaria akan menembus dinding usus dan bersama aliran darah sampai ke hati domba. Di dalam hati domba, larva ini tumbuh menjadi cacing dewasa. Siklus pun berulang lagi.
11.   Siklus hidup Clonorchis sinensis
Siput merupakan pejamu perantara yang pertama. Sekitar 40 spesies ikan sungai berperan sebagai pejamu sekunder. Manusia, anjing, kucing dan banyak spesies mamalia pemakan ikan yang lain merupakan pejamu akhir.
Cara penularan dan manusia terinfeksi karena memakan ikan air tawar. Contohnya daging ikan yang mentah atau dimasak tidak matang yang di dalamnya terdapat larva berbentuk kista (metaserkaria). Pada saat dicernia larva cacing akan terbebas dari dalam kista dan bermigrasi melalui Duktus Koledokus ke dalam pecabangan empedu. Telur dalam empedu diekskresikan melalui tinja. Pada tempat yang sesuai, telur yang fertil (telah dibuahi) akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Jika telur ini termakan oleh siput (lymnea) sebagai pejamu pertama yang rentan, maka akan menetas dalam usus siput. Larva atau mirasidium ini dalam 2 minggu akan berubah bentuk menjadi sporosista.
Sporosista yang tidak bersilia, kemudian tumbuh dan akhirnya pecah menghasilkan larva kedua disebut redia. Redia masuk kejaringan siput. Didalam tubuh siput redia akan tumbuhdan berkembang menghasilkan larva ketiga disebut serkaria. Serkaria ini kemudian bermigrasi atau meningglkan tubuh siput dan masuk ke dalam air. Jika mengenai pejamu kedua (ikan), serkaria akan menembus tubuh ikan dan biasanya masuk ke dalam daging ikan atau biasa juga di bawah sisik (kulit). Saat itu membentuk metaserkaria (kista).
Ikan yang mengandung metaserkaria akan termakan oleh manusia jika ikan tersebut tidak dimasak dengan matang. Metaserkaria dalam bentuk kista akan masuk ke dalam sistem pencernaan, kemudian berpindah kehati melalui saluran empedu dan tumbuh menjadi cacing dewasa, dan mengulang kembali siklus hidupnya. 
12.   siklus hidup Taenia solium
Taenia solium (cacing pita babi) dewasa hidup sebagai parasit didalam tubuh manusia, tepatnya di bagian usus halus. tubuhnya bersegmen-segmen, setiap segmen ini disebut proglotid. proglotid yang paling bawah berisi telur yang sudah dibuahi. proglotid lepas bersama feses keluar tubuh manusia. ketika proglotid tersebut termakan oleh babi, maka didalam tubuh babi akan berubah menjadi onkosfer atau heksakant. larva ini akan menembus dinding usus ke pembuluh darah menuju jaringan otot. di dalam otot onkosfer berubah menjadi cacing gelembung yang disebut sistiserkus.  apabila manusia makan daging babi yang mengandung sisitiserkus ini tidak dimasak benar-benar sehingga larva tidak mati maka di dalam tubuh manusia akan berubah menjadi Taenia solium dewasa.
13.   Isilah titik di bawah ini !
Terdapatnya bentuk-bentuk berbeda yang dikendalikan secara genetika, tidak berkesinambungan dan tidak bersegresi disebut polimorfisma. Polip untuk makan disebut gastrozoid. Polip untuk berkembangbiakan disebut gonozoid. Polip untuk perkawinan disebut daktilozoid.
14.   Tuliskan contoh kelas Calcarea atau Calcispongiae, Hexactinellida, dan Demospongia dari filum porifera
Calcarea ad golongan yang memiliki spikula dari zat kapur dan hidup dilaut yang dangkal: leucosolenia sp, clatarina sp, grantia sp, sycon sp, scypha sp
Hexactinellida ad golongan yang memiliki spikula dari zat kersik dan hidup dilaut dalam: pheronema sp, euplectella sp, hyalonema sp
Demospongia ad yang bertulang lunak karena tidak memiliki rangka, jika memiliki rangka tersusun atas serabut – serabut dari spongin dan spikula dari zat kersik: euspongia sp, spongilla sp, cliona sp, microsiona sp
15.   Perbedaan Taenia saginata dan Taenia solium
Taenia saginata: inang perantaranya sapi, nama larvanya Cysticercus bovis, jumlah segmen 1000-2000, ukuran tubuh 4-15 x 0,01 m, jumlah telur lebih dari 100 ribu pada setiap segmen, skoleks berbentuk seperti buah pir dan dilengkapi dengan empat buah alat penghisap tanpa kait.
Taenia solium: inang perantaranya babi, nama larvanya Cysticercus cellulosae, jumlah segmen 700-1000, ukuran tubuh 3-8 x 0,01 m, jumlah telur 30-50 ribu pada setiap segmennya, skoleks berbentuk globuler yang dilengkapi dengan empat buah alat pengisap dan kait-kait. Adanya kait-kait tersebut membuat taenia solium lebih berbahaya daripada taenia saginata.
16.   Peranan coelenterate bagi kehidupan manusia
·         coelenterata memiliki tentakel warna-warna yang sangat menarik dan merupakan penyusun tanaman laut yang sangat indah, sehingga dijadikan objek wisata seperti yang terdapat dilaut banda dan bunaken.
·         Coelenterata dari kelas antozhoa , misalnya tubipora dan acropora,merupakan pembentuk terumbu karang yang utama. Hewan tersebut menghasilkan sekret yang selanjutnya menjadi massa yang keras dan tahan terhadap hempasan ombak. Terumbu karang merupakan komponen penting dalam ekosistem laut karena berperan sebagai pelindung pantai,tempat berlindung ikan tempat mencari makan dan tempat bertelur bagi jenis biota laut.
17.   Siklus hidup schistosoma japanicum
Cacing darah ini bertelur pada pembuluh balik (vena) manusia kemudian menujuke poros usus (rektum) dan ke kantong air seni (vesica urinaria), lalu telur keluar bersamatinja dan urine. Telur akan berkembang menjadi mirasidiumdan masuk ke dalam tubuh siput. Kemudian dalam tubuh siput akan berkembangmenjadi serkaria yang berekor bercabang. Serkaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman atau menembuskulit dan dapat menimbulkan penyakit Schistomiasis (banyak terdapat di Afrikadan Asia). Penyakit ini menyebabkan kerusakan dan kelainan fungsi pada hati, jantung,limpa, kantong urine dan ginjal.
18.   Siklus hidup obelia sp
Daur hidup obelia:
-Fase seksual : Medusa
-Fase aseksual: Skifistoma
Fertilisasi sperma dan ovum di air - zigot - morula - planula (larva berenang bebas) - koloni muda - tunas (fase polip) - medusa - medusa dewasa melepaskan diri dari polip (terdiri dari jantan dan betina)

19.   Jelaskan perbedaan Fasciola hepatica dan Clonorcis sinensis!
Fasciola hepatica:
Bersifat hermaprodit, system reproduksinya ovivar, bentuknya menyerupai daun berukuran 20-30mm x 8 – 13 mm, mempunyai tonjolan khusus pada anteriornya, memilki batil isap mulut dan batil isap perut, memilki uterus pendek berkelok, hidup parasit pada hewan ternak.
Clonorchis sinensis:
Sekum bercabang cabang, uterus berkelok, pipih, lancet, transparan, ada spinose, ovarium sepertiga badan, inang perantaranya adalah ikan air tawar, dewasanya hidup di manusia
20.   Berikan contoh kelas hydrozoa, scyphozoa dan anthozoa dari filum coelenterate
·         Kelas hydrozoa
Memiliki polip yang lebih dominan daripada medusa : Hydra sp, Obelia sp
·         Kelas scyphozoa
Memiliki medusa yang lebih dominan daripada polip dan lapisan mesoglea yang tebal : Cyanea sp, Chrysaora sp dan Aureria sp
·         Kelas anthozoa
Bentuknya meliputi anemone laut atau hewan-hewan karang :  Tubastrea sp, Acropora sp, Urticina sp, Turbinaria sp
21.   Jelaskan bagian – bagian pada lapisan luar dari coelentrata beserta fungsinya !
Pada bagian lapisan luar dari coelentrata terdapat knidoblas yang mengandung nematosis, yang merupakan sel penyengat yang mengeluarkan racun (hipnotoksin) yang berfungsi sebagai alat untuk melindungi diri dan melumpuhkan musuh.


Posting Komentar