PUISI MASYARAKAT
Cipt.Andi Utari Samsir
Orang – orang miskin di jalan
Tinggal di bawah kolom jembatan, dan tempat- tempat menjijikan
Mereka hidup tanpa hirauan,tanpa panggilan, dan penuh dengan persoalan
Jam, menit , dan detik hanya memikirkan hidup
Kulit kusam, baju kusut mereka sandang setiap hari
Debu jalan yang melekat di kulit mereka
Menjadi butir penyakit dalam dirinya
Belas kasih orang-orang suci menjadi penyambung hidup
Langkah kaki menjadi harapan hidup
Mencari uang walau tak sesuai harapan
Tidaklah cukup menjadi penopang hidup dalam sehari
Tidak hanya doa yang terkirim
Namun juga usaha yang terus dilakukan
Tanah dan lumut menjadi alas istirahat
Tanpa atap yang nampak yang menjadi pelindung dari teriknya sang surya
Hanyalah atap biru yang menjadi lukisan saat terlelap
Hanya lampu-lampu jalan jadi penerang di malam mereka
Terlelap dengan igau
Terbangun dengan pikiran
Telah menjadi kebiasaan bagi mereka
Sering terlintas mencari sesuap nasi untuk makan
Dan bayang-bayang manusia yang akan mengusirnya
Terus menghantui hidup mereka
Akankah hidup dan mati mereka hanya untuk di jalan?
Tentu mereka tidak mengiyakan
Mereka juga ingin senag, bahagia tanpa kesengsaraan
Mereka juga punya mimpi menjadi orang –orang terpandang
Posting Komentar