Ads (728x90)

-->
Hadiah Terburuk 17 Tahun
Cipt. Andi Utari Samsir

 Saat ini aku sedang menjalani sebuah hubungan dengan seorang pria yang bernama Raja, aku sudah 2 tahun menjalani hubungan dengannya. Setiap hari aku ditemani Raja dimanapun. Aku merasa sangat senang dan bahagia jika berada di dekatnya.  Raja adalah teman terbaik dalam hidupku, aku berharap dia adalah orang yang menjadi pendamping hidupku selama-lamanya. Namun, mungkin itu hanya hayalanku saja, 3 bulan ini aku menderita penyakit yang namanya aku tidak tahu. Kata dokter obatnya belum ditemukan. Namun hal ini aku rahasiakan dari Raja, aku  tidak ingin dia khawatir denganku.
Aku pernah menanyakan suatu hal kepada Raja dan ini membuat Raja tak mengerti dengan ku
“Raja, apakah jika terjadi sesuatu hal denganku, apakah kamu masih menyayangiku? Tanyaku penasaran
“Tentu Ratu, aku akan menerima semua kelebihan dan kekurangan mu tanpa terkecuali, memangnya ada apa Ratu, kok tidak biasanya kamu bicara seperti ini?
“Tidak ko, aku hanya ingin tahu bagaimana keseriusan kamu denganku!” caraku untuk meyakinkan Raja
                Setiap hari kepalaku pusing , Raja selalu khawatir denganku tapi aku selalu mengatakan padanya bahwa dia tak perlu khawatir, aku baik-baik saja. Raja selalu menanyakan apakah aku memilki penyakit . Namu aku tidak mau Raja  tahu tentang penyakit yang menyerangku ini , tapi aku juga kasihan melihat Raja , aku tidak tega membohonginya.
                Setiap hari kubertanya pada diriku sendiri,
“Apakah hal ini akan ku kurahasiakan selamanya dari Raja?, jika memang benar, aku akan merasa bersalah selamanya karena aku telah membohongi Raja”
                3 bulan berlalu penyakitku semakin parah. Raja semakin khawatir saja denganku, ia mulai curiga, namun aku tetap meyakinkan dia bahwa aku baik-baik saja. Akhir-akhir ini , kepalaku sering pusing dan kadang-kadang keluar darah dari hidungku. Aku pikir apakah hidupku akan berakhir sebentar lagi. Namun aku harus menguatkan diriku demi seorang pria yang sangat aku sayangi, Raja.
                Setiap kubersama Raja, aku sering menatap wajahnya, aku selau mendengarkan suaranya baik-baik dan menyimpannya ke dalam  memori ku . Aku sering bertanya pada diriku sendiri apakah  Raja masih menyayangiku setelah dia tahu aku mengidap sebuah penyakit.
                Saat ini Aku mempunyai sahabat yang bernama Lala, dia adalah sahabat karibku dari kecil hingga sekarang. Dia tahu semua tentang Raja, karena aku sering curhat dengan Lala, dia pun tahu tentang penyakit yang kuderita saat ini. Raja pun mengenal Lala, karena aku yang mngenalkannnya.
                Sekitar 2 bulan sebelum hari ulang tahunku tiba, aku masuk rumah sakit , sebelumnya kepalaku sangat pusing dan keluar darah dari hidungku ,  menurut ibuku aku pingsan saat dibawa ke rumah sakit. Saat itu Raja tak mengetahuinya, ibukulah yang menyampaikannya. Raja kemudian menyusulku ke rumah sakit tempat aku akan di rawat. Saat aku tiba di rumah sakit, aku segera dibawa ke ruang ICU dan  tak lama setelah aku masuk ke ruang ICU, Raja pun tiba dengan kondisi yang sangat lelah, ia tak sempat melihatku, Raja seakan menyesal dengan dirinya sendiri namun ayah dan ibuku menenangkannya  agar dia tak perlu khawatir denganku.
                Sejak kejadian itu aku mengalami koma selama 1 bulan. Aku hanya berbaring lemah di tempat tidur rumah sakit dengan berbagai peralatan infuse dan yang lainnya yang menemaniku selama aku koma, aku hanya menggunakan perasaanku untuk mengetahui siapa yang datang menjengukku. Saat itu aku merasakan kedatangan Raja, air mataku kemudian jatuh membasahi bantal kepalaku, aku sangat ingin bertemu dan melihat dia, namun tidak dengan kondisi ku saat itu. Aku sering merasakan setiap waktu Raja datang dan selalu menemaniku.
                Dalam tidur panjangku, aku sepertinya mendapat kekuatan dari seseorang yang wajahnya tak nampak jelas dalam tidurku itu, untuk melawan penyakit yang kuderita saat ini. Orang tersebut mengatakan, aku harus kuat demi orang-orang yang kusayangi.
                Satu bulan berlalu, aku sadar dari koma yang sangat lama. Orang yang pertama kali kulihat adalah Raja , kemudian Raja memanggil ayah dan ibuku di luar ruangan untuk menemaniku di kamar. Mereka kemudian memelukku. Mereka sangat bersyukur dengan sadarnya aku dari tidurku yang sangat lama selama 1 bulan.
“Ratu, kenapa kamu tidak pernah bilang kepadaku, kamu mengidap sebuah penyakit, aku hanya tahu dari kedua orang tua mu”
“Raja, sebelumnya aku minta maaf, hal ini aku rahasiakan darimu karena aku tidak ingin melihatmu sedih, aku tidak mau kamu menjadi khawatir denganku, aku tidak ingin kegiatanmu terganggu karena hal ini”
“Tapi Ratu, kamu adalah orang yang sangat kusayangi, aku harus tahu semua tentang mu, aku tidak ingin kehilanganmu.
“Ratu, kamu harus sembuh, kamu harus tegar demi aku, aku tidak ingin hidup tanpa dirimu, aku ingin engkau menjadi pendamping hidupku”.kata Raja dengan sungguh.
“Raja aku juga ingin selau denganmu, aku juga punya mimpi sepertimu”
“Raja , apakah aku akan sembuh dan bisa selalu bersamamu, atau sebaliknya aku tidak akan sembuh dan kamu tidak pernah melihatku lagi “ jawabku dengan meneteskan air mata
“Ratu, jangan katakan itu, aku yakin Tuhan pasti memberikan kesembuhan  bagimu” . tegur Raja dengan pelan.
                Beberapa hari kemudain tepat di  hari ulang tahunku. Saat itu ayah , ibu dan Raja menemaniku di kamar tempatku di rawat.
“Raja, hari ini adalah hari ulangtahunku yang ke 17 tahun, tidak terasa sudah 2 tahun kita menjalin hubungan, namun tepat di hari ulang tahunku yang ke 17 tahun ini aku berada di rumah sakit dan menunggu apakah aku akan sembuh dari sakitku, karena itu aku ingin kamu selalu ada di dekatku,
“Aku kan selalu menemanimu setiap waktu, dan kamu harus janji, kamu  tidak boleh sedih dan selalu berusaha agar cepat sembuh dan kita akan bersama lagi!
“Tapi,  bagaimana  jika aku mati nanti? Apakah kamu masih mengingatku?”
“Tidak, kamu tidak boleh meninggalkanku, aku tidak ingin pergi!
“Namun jika akhirnya aku mati nanti aku ingin engkau tidak melupakanku, dan aku ingin kamu mencari pengganti ku, yaitu Lala. Lala adalah sahabatku dari kecil dan  kami telah mengetahui sifat masing-masing. Dan nantinya aku akan melihatmu dan Lala dari surga.”
“Tapi Ratu kamu tidak boleh berkata seperti itu, aku yakin kamu pasti sembuh, aku ingin bersamamu, tidak satu pun orang yang bisa menggantikan dirimu dalam hidupku. Ratu kamu harus kuat melawan penyakit mu ini. Aku yakin kamu pasti bisa dan kita bisa bersama untuk selamnya sampai akhir hayat kita. Aku tidak ingin pisah darimu.  Kamu adalah wanita terindah dalam hidupku. Ratu”

Posting Komentar